Penyakit DBD & Malaria merupakan penyakit yang sering dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Kedua penyakit tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk yang berkembang di daerah tropis dan subtropis. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang biasa dikenal Dengue Hemoragic Fever (DHF), ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sedangkan Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Pentingnya memahami pencegahan terjadinya peningkatan perkembangbiakkan nyamuk telah dilaksanakan melalui sosialisasi dari mahasiswa ITERA dari program studi Farmasi, yaitu sosialisasi mengenai DBD & Malaria : Pengelolaan Tanaman Aromatik Serai sebagai Pengusir Nyamuk pada hari Selasa tanggal 10 Januari 2023. Kegiatan tersebut ditujukan kepada ibu-ibu di Desa Sinar Pasemah yang sedang melakukan kegiatan posyandu.
Pencegahan DBD dan Malaria dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan 3M yaitu menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakkan nyamuk. Selain itu juga dapat dilakukan dengan menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit untuk dijangkau dan dibersihkan, menggunakan kelambu ketika akan tidur, serta menggunakan obat anti nyamuk.
Obat anti nyamuk alami dapat dibuat dari tanaman serai terutama bagian batang dan daun yang dapat dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk karena mengandung zat-zat seperti geraniol, metilheptenon, terpen, terutama sitronelal, yang dapat diolah menjadi obat nyamuk semprot. Cara mengelolanya yaitu dengan memotong kecil-kecil tanaman serai lalu dijemur hingga kering, setelah potongan tersebut kering dicampurkan ke dalam air. Selanjutnya, disaring campuran dan diambil air hasil penyaringan. Dimasukkan air hasil penyaringan ke dalam botol, spray pengusir nyamuk siap digunakan.